Liputan6.com, Yogyakarta: Intensitas letusan Gunung Merapi kini boleh dibilang mereda, namun di puncak Merapi masih belum terlihat adanya pembentukan kubah lava baru. Hal itu didapat berdasarkan data seismik Gunung Merapi yang dihimpun Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian di Yogyakarta.
Padahal dengan adanya kubah lava baru, setidaknya dapat diketahui sebagai indikator menurunnya aktivitas Merapi. Karena belum adanya pembentukan lava baru, BPPTK Yogyakarta belum menurunkan status Merapi dari awas ke siaga.
Pertimbangannya, sewaktu-waktu Gunung Merapi bisa meletus lagi mengingat masih adanya aktivitas magma yang tersisa di dalam kawah. Sejak Rabu malam hingga Kamis (12/11) siang, guguran di puncak Merapi terjadi sebanyak 27 kali, diikuti satu kali gempa permukaan.(BJK/ANS)
Padahal dengan adanya kubah lava baru, setidaknya dapat diketahui sebagai indikator menurunnya aktivitas Merapi. Karena belum adanya pembentukan lava baru, BPPTK Yogyakarta belum menurunkan status Merapi dari awas ke siaga.
Pertimbangannya, sewaktu-waktu Gunung Merapi bisa meletus lagi mengingat masih adanya aktivitas magma yang tersisa di dalam kawah. Sejak Rabu malam hingga Kamis (12/11) siang, guguran di puncak Merapi terjadi sebanyak 27 kali, diikuti satu kali gempa permukaan.(BJK/ANS)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !