Liputan6.com, Ambon: Gempa berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) mengguncang Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku, Kamis (28/10) pukul 12.16 WIT. berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Ambon, pusat gempa yang tak berpotensi tsunami itu ada pada 6,48 Lintang Selatan dan 130,13 Bujur Timur di kedalaman 172 kilometer.
Gempa tersebut berlokasi pada 211 kilometer barat laut Saumlaki atau 304 kilometer barat daya Tual, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara dan 384 km tenggara Pulau Ambon. Serta, 462 km barat daya Fak-Fak, Papua Barat dan 2.589 km tenggara Jakarta.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Ambon Irwan Slamet, gempa tersebut dirasakan masyarakat di Saumlaki dengan kekuatan dua hingga tiga MMI (modified mercalli intensity). Slamet mengakui Maluku Tenggara Barat adalah salah satu wilayah paling rawan gempa selain Maluku Tenggara, Pulau Seram dan Pulau Ambon. Sebab, lokasinya dilewati tiga lempengan besar di dunia, yakni Hindia atau Indo Australia dengan lempengan Euroasia atau lempeng Pasifik.
Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat, lempeng Hindia bergerak ke arah utara, kemudian lempeng Asia ke arah selatan, terjadi pertemuan di kawasan Laut Banda sampai perairan Maluku Tenggara. Dia mengatakan, BMKG Maluku intensif memantau kemungkinan gempa dengan kekuatan besar mengingat sejumlah wilayah di Maluku paling rawan gempa.
Selain Maluku Tenggara daerah lain yang masuk rawan gempa di Maluku adalah Pulau Seram, Saumlaki atau ibu kota Kabupaten Maluku Tengara Barat, serta perairan Laut Banda. Kota ini tepat di pertemuan lempeng bumi yang saling menekan sehingga menjadi tempat paling sering dilanda gempa tektonik.
Pada 25 Oktober silam terjadi pula gempa berkekuatan 5,1 SR yang berpusat pada 5,26 LS dan 131,53 BT dengan kedalaman 15 km. Gempa berlokasi pada 140 km Barat Laut Tual, Kabupaten Maluku Tenggara. Kemudian pada 3 Oktober terjadi gempa berkekuatan 5,2 SR dengan posisi 5,76 LS dan 127,49 BT pada kedalaman 10 km di bawah permukaan laut, dan berlokasi pada 2.848 km barat daya Kota Ambon.(ANS/Ant)
Gempa tersebut berlokasi pada 211 kilometer barat laut Saumlaki atau 304 kilometer barat daya Tual, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara dan 384 km tenggara Pulau Ambon. Serta, 462 km barat daya Fak-Fak, Papua Barat dan 2.589 km tenggara Jakarta.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Ambon Irwan Slamet, gempa tersebut dirasakan masyarakat di Saumlaki dengan kekuatan dua hingga tiga MMI (modified mercalli intensity). Slamet mengakui Maluku Tenggara Barat adalah salah satu wilayah paling rawan gempa selain Maluku Tenggara, Pulau Seram dan Pulau Ambon. Sebab, lokasinya dilewati tiga lempengan besar di dunia, yakni Hindia atau Indo Australia dengan lempengan Euroasia atau lempeng Pasifik.
Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat, lempeng Hindia bergerak ke arah utara, kemudian lempeng Asia ke arah selatan, terjadi pertemuan di kawasan Laut Banda sampai perairan Maluku Tenggara. Dia mengatakan, BMKG Maluku intensif memantau kemungkinan gempa dengan kekuatan besar mengingat sejumlah wilayah di Maluku paling rawan gempa.
Selain Maluku Tenggara daerah lain yang masuk rawan gempa di Maluku adalah Pulau Seram, Saumlaki atau ibu kota Kabupaten Maluku Tengara Barat, serta perairan Laut Banda. Kota ini tepat di pertemuan lempeng bumi yang saling menekan sehingga menjadi tempat paling sering dilanda gempa tektonik.
Pada 25 Oktober silam terjadi pula gempa berkekuatan 5,1 SR yang berpusat pada 5,26 LS dan 131,53 BT dengan kedalaman 15 km. Gempa berlokasi pada 140 km Barat Laut Tual, Kabupaten Maluku Tenggara. Kemudian pada 3 Oktober terjadi gempa berkekuatan 5,2 SR dengan posisi 5,76 LS dan 127,49 BT pada kedalaman 10 km di bawah permukaan laut, dan berlokasi pada 2.848 km barat daya Kota Ambon.(ANS/Ant)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !