Liputan.com, Teluk Wondama: Masa tanggap darurat di Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, telah berakhir. Memasuki masa transisi ini diisi dengan pembenahan, khususnya menyelesaikan hunian sementara bagi korban banjir bandang. Salah satu yang menjadi sasaran adalah Kampung Sanduai, Wasior, akan dibangun 123 rumah.
Pendirian tempat tinggal diperuntukkan bagi warga Kota Wasior. Pembangunan berlangsung di sejumlah lokasi seperti Ramiki, Wondi Boy, dan Wasior Kota.
Komandan posko tanggap darurat Dandim 1703 Letnan Kolonel Edward Sitorus menyebutkan, 400 personel bantuan dari Yonzipur Kodam Brawijaya yang tiba beberapa hari lalu di Manokwari dibantu 150 personel Kodam Cendrawasih. Mereka bahu membahu membangun hunian sementara. Jumlah personel TNI ini akan mendapat bantuan tenaga 400 personel Marinir yang direncanakan tiba satu hingga dua hari ini.
Banjir bandang pada 4 Oktober silam menghancurkan Kota Wasior. Saat itu di sebuah kawasan tak jauh dari pantai, tampak lahan luas tanpa bangunan. Padahal mulanya di sana adalah kawasan permukiman. Contohnya di Kampung Sanduai. Kawasan permukian di sana rata dengan tanah setelah tertimbun pasir bercampur lumpur. Selain puing-puing, terlihat beberapa rumah warga masih bertahan.(AIS)
Pendirian tempat tinggal diperuntukkan bagi warga Kota Wasior. Pembangunan berlangsung di sejumlah lokasi seperti Ramiki, Wondi Boy, dan Wasior Kota.
Komandan posko tanggap darurat Dandim 1703 Letnan Kolonel Edward Sitorus menyebutkan, 400 personel bantuan dari Yonzipur Kodam Brawijaya yang tiba beberapa hari lalu di Manokwari dibantu 150 personel Kodam Cendrawasih. Mereka bahu membahu membangun hunian sementara. Jumlah personel TNI ini akan mendapat bantuan tenaga 400 personel Marinir yang direncanakan tiba satu hingga dua hari ini.
Banjir bandang pada 4 Oktober silam menghancurkan Kota Wasior. Saat itu di sebuah kawasan tak jauh dari pantai, tampak lahan luas tanpa bangunan. Padahal mulanya di sana adalah kawasan permukiman. Contohnya di Kampung Sanduai. Kawasan permukian di sana rata dengan tanah setelah tertimbun pasir bercampur lumpur. Selain puing-puing, terlihat beberapa rumah warga masih bertahan.(AIS)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !